Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 167 ayat untuk Dari dalam AND book:[40 TO 66] AND book:47 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Kor 1:8) (jerusalem: penderitaan) Ialah salah satu dari banyak penderitaan yang disebutkan dalam 2Ko 11:23 dst.
(1.00) (2Kor 8:7) (jerusalem: dan dalam kasihmu terhadap kami) Harafiah: dan dalam kasih dari kamu menuju kami. Ada var: dan dalam kasih dari kami menuju kamu. Maksudnya kurang jelas. Var pertama boleh diartikan: dalam kasih bagi kamu yang mempersatukan kami dengan kamu. Var kedua boleh dimengerti: dalam kasih yang kami sampaikan kepada kamu.
(0.97) (2Kor 11:23) (ende: Berdjerih-pajah)

Barangkali dalam arti "lebih bekerdja dari mereka semua" (1Ko 15:10).

(0.96) (2Kor 1:18) (ende)

Umat djengkel sebab Paulus tidak menepati djandjinja untuk mengundjungi mereka. Tetapi dari ungkapan Paulus dalam ajat ini agak terang bahwa tuduhan-tuduhan mereka bahwa perkataannja tidak "tepat" atau "tidak djudjur" lebih umum lagi.

(0.96) (2Kor 5:1) (ende: Kemah)

"rumah". Tubuh jang fana diumpamakan dengan "kemah" tempat kediaman jang sederhana dan tidak tetap. Bentuk tubuh jang dibangkitkan dalam kemuliaan abadi disini dinamakan "rumah" jang memang lebih indah, lengkap dan kukuh dari kemah.

(0.96) (2Kor 6:2) (ende: Sabda)

ini diambil dari Yes 48:8. Maksud Paulus: Segera bertobatlah,masih ada kesempatan. Djangan sekarang menolak peringatan-peringatan dan adjakan-adjakan jang disuguhkan Allah kepadamu dalam surat ini dengan perantaraan rasulmu.

(0.96) (2Kor 2:12) (ende: Suatu pintu)

suatu kesempatan jang baik untuk memaklumkan Indjil dengan berhasil. Bdl. 1Ko 16:9.

(0.96) (2Kor 7:5) (full: KESUSAHAN ... KETAKUTAN. )

Nas : 2Kor 7:5

Sekali lagi perkataan dan pengalaman Paulus mengingatkan kita bahwa persoalan dari luar dan ketakutan di dalam diri dapat menjadi pengalaman yang nyata dari orang percaya yang sungguh menyerahkan diri.

(0.96) (2Kor 9:1) (jerusalem: tidak perlu lagi aku menuliskannya) Namun demikian Paulus dengan panjang lebar nanti membicarakannya. Dari sebab itu sementara ahli berpendapat bahwa bab 9 merupakan sepucuk surat kecil kepada jemaat di Akhaya, yang kemudian disisipkan ke dalam surat kepada jemaat di Korintus sebagai lanjutan dari nasehat-nasehat serupa yang dituliskan Paulus kepada jemaat Korintus itu, yaitu bab 8; bdk Pengantar.
(0.95) (2Kor 1:22) (jerusalem: tanda milikNya) Meterai tanda milikNya itu ialah: atau Roh Kudus yang dikurniakan kepada semua orang beriman (barangkali disinggung upacara inisiasi Kristen), bdk Efe 1:13+; Efe 4:30+; 1Yo 2:20+, 1Yo 2:27+; atau pengudusan bagi jabatan rasul (kalau demikian, "kita" menjadi "kami" dan diperlawankan dengan "kamu" dalam 2Ko 1:21), yang memberikan karunia Roh Kudus yang khusus, yang membuat sang rasul menjadi utusan setia dari kesetiaan Allah yang telah menjadi nyata dalam diri Kristus, 2Ko 1:17-20. Perhatikanlah bahwa dalam 2Ko 1:21-22 ketiga diri ilahi disebut.
(0.95) (2Kor 2:14) (jerusalem) Bagian ini menyimpang dari jalan pikiran mengenai beberapa peristiwa yang dialami Paulus, 2Ko 2:13, diteruskan dalam 2Ko 7:5. Bagian 2Ko 2:14-7:4 menguraikan tentang karya kerasulan.
(0.95) (2Kor 5:11) (sh: Motivasi dalam melayani. (Kamis, 10 September 1998))
Motivasi dalam melayani.

Motivasi orang dalam berbuat sesuatu dapat bermacam-macam. Ada yang ingin dipuji, mendapat keuntungan materil, mendapat kedudukan dan lain-lain. Motivasi Paulus melayani jelas: ia takut akan Tuhan dan kasih Kristus yang menguasainya (ayat 11, 14). Perbuatan-perbuatannya bukan untuk memuji diri melainkan agar jemaat mendapat bahan dalam menjawab guru-guru palsu yang memegahkan diri (ayat 12). Paulus tetap termotivasi melayani dengan membuang kepentingan diri sendiri, dan bercermin kepada Kristus (ayat 15). Motivasi seperti itulah yang seharusnya berkobar di dalam dada setiap orang percaya!

Pelayanan itu apa? Pelayanan pekabaran Injil bukan sekadar menambah jumlah orang percaya atau mengajak orang mengganti imannya. Ada hal lain yang lebih penting disebutkan di sini, yakni mendamaikan setiap orang yang mendengar Injil itu dengan Kristus (ayat 18). Untuk itu orang harus berbalik dari hidup lama dalam dosa dan masuk ke dalam hidup baru dalam Kristus (ayat 17). Korban yang diberikan Kristus untuk pendamaian itu amat mahal (ayat 21). Tahukah Anda bahwa begitu banyak orang hidup tanpa damai, karena tak mengenal pendamaian dengan Allah oleh Kristus?

Doa: Selidiki dan singkirkan motivasi pelayanan kami yang salah, Tuhan.

(0.95) (2Kor 1:11) (jerusalem: mengucap syukur) Pengucapan syukur kerap kali dikemukakan Paulus, bdk kata pembukaan surat-suratnya di mana Paulus mengucap syukur kepada Allah oleh karena mereka yang di alamat surat, Rom 1:8; 1Ko 1:4; 1Te 1:2; 2Te 1:3; Fili 1:3; Kol 1:3; File 4. Ini bukannya sekedar ucapan bohong saja. Tidak adanya pengucapan syukur dalam Galatia memang banyak artinya, bdk Gal 1:1+. Syukur perlu meresap dalam segala perbuatan orang Kristen yang dilakukan dalam nama Kristus dan yang olehNya diikutsertakan dalam pengucapan syukurNya kepada Bapa, Kol 3:17; Efe 5:20. Mengucap syukur merupakan suatu kewajiban yang sesuai dengan kehendak Allah dan tidak hanya bagi orang Kristen, 1Te 5:8, tetapi juga bagi orang bukan Kristen, Rom 1:21. Sebab dengan mengucap syukur orang mengembalikan kepada Allah, meski dengan cara tak sempurna sekalipun, karunia yang diterima dari Allah, bdk 1Te 3:9. Bahkan pengucapan syukur itulah yang pada pokoknya dimaksudkan jika orang meminta karunia dari Allah, 2Ko 1:11; 4:15, dan jika orang mengamalkan kasih persaudaraan, 2Ko 9:11-15. Karenanya pengucapan syukur menjadi bagian penting dalam ibadat jemaat, 1Ko 14:16; Kol 3:16; Efe 5:19 dst, dan dalam doa pribadi, 1Te 5:18; Fili 4:6
(0.95) (2Kor 9:14) (jerusalem: merindukan kamu) Paulus melaksanakan apa yang diajarkan dalam 1Ko 13:5. Sebab memanglah sementara anggota jemaat di Yerusalem sangat mempersulit hidup Paulus, Gal 2:4 dst. Dengan mengumpulkan uang bagi jemaat itu Paulus bermaksud antara lain menanggulangi permusuhan dari pihak jemaat itu. Dengan uang yang dikumpulkan terbuktilah rasa hormat dan bakti dari pihak jemaat-jemaat bukan Yahudi terhadap jemaat induk yang pernah menyampaikan kepada mereka (harta-harta) rohani, Rom 15:27.
(0.95) (2Kor 3:18) (jerusalem: mencerminkan) Terjemahan lain: memandang seperti dalam cermin. Tetapi terjemahan lain ini agaknya kurang tepat. Perbandingan yang dibentangkan dalam 2Ko 3:7-15 di sini diteruskan. Berbeda dengan Musa muka kita tidak berselubung sehingga secara tetap dan tidak hanya untuk sementara waktu, bdk 2Ko 3:13+, mencerminkan kemuliaan Allah
(0.95) (2Kor 7:2) (sh: Allah menyebabkan dukacita? (Minggu, 13 September 1998))
Allah menyebabkan dukacita?

Dukacita, dari Allah atau dari dunia? Mungkin kita bertanya bukankah Allah itu sumber keselamatan? Bukankah keselamatan itu berarti sukacita dan damai sejahtera? Bagaimana mungkin Allah menyebabkan dukacita? Hari ini Alkitab mengajak kita memahamai tempat dukacita dalam kehidupan umat yang ditegur keras oleh hamba Allah. Kalau Paulus menegur mereka dengan keras dalam suratnya pertama tentang berbagai hal yang tidak beres, bukan berarti Paulus mengecilkan mereka. Sebaliknya Paulus tetap bangga akan jemaat satu ini yang jelas adalah hasil pelayanannya juga (ayat 2-4). Sebagai hamba Tuhan sejati, Paulus tak pernah akan melupakan berbagai dukungan yang telah diperlihatkan jemaat ini dalam keterlibatan mereka mendukung pelayanan Paulus (ayat 5-7). Justru karena kasih dan merasa diri akrab itulah Paulus rela menimbulkan kepedihan dan dukacita dalam jemaat itu.

Suka mendukakan orang? Paulus tidak sadis, ketika ia bersuka bahwa jemaat Korintus itu mengalami dukacita yang dalam. Paulus bisa diumpamakan seorang ayah yang bersuka melihat teguran atau hajarannya atas kenakalan anaknya menghasilkan penyesalan yang tulus. Anugerah Tuhan tidak boleh diperlakukan secara obralan. Pengampunan Tuhan bagaikan kesembuhan yang hanya terjadi bila orang melalui proses pengobatan yang pedih, sakit, pahit.

Dalam pelayanan kita ingin segera melihat orang menyambut janji-janji Allah dengan sukacita. Itu tidak benar. Sukacita sejati karena mengalami pengampunan dan pemulihan dari Allah hanya diterima oleh mereka yang mengalami berbagai aspek pertobatan seperti: kesungguhan yang besar, keinginan berubah, kemarahan terhadap dosa, takut akan Allah, semangat yang benar, mengakui dosa sebagaimana adanya (ayat 11).

Renungkan: Kasih sejati tidak lembek, membiarkan orang dalam dosa melainkan tegas menegur, menasihati, menyatakan kesalahan, membimbing dengan kuasa ilahi.

(0.95) (2Kor 7:10) (full: DUKACITA MENURUT KEHENDAK ALLAH ... DUKACITA YANG DARI DUNIA INI. )

Nas : 2Kor 7:10

Di sini Paulus mengemukakan dua macam dukacita.

  1. 1) Ada dukacita yang sungguh karena dosa yang menghasilkan pertobatan, yaitu suatu perubahan hati yang menyebabkan kita berbalik dari dosa kepada Allah. Pertobatan semacam ini membawa keselamatan. Bagi Paulus, pertobatan dari dosa dan iman dalam Kristus merupakan tanggung jawab manusia dalam keselamatan

    (lihat cat. --> Mat 3:2).

    [atau ref. Mat 3:2]

  2. 2) Sebaliknya, orang yang tidak bertobat sering menyesal hanya karena akibat dosa mereka saja; dukacita sedemikian mengakibatkan kematian dan hukuman kekal (Mat 13:42,50; 25:30; Rom 6:23).
(0.95) (2Kor 12:7) (jerusalem: suatu duri di dalam dagingku) Maksudnya kurang jelas. Barangkali sebuah penyakit dengan serangan hebat dan mendadak; barangkali perlawanan dari pihak orang Yahudi, saudara-saudara Paulus "menurut daging", terhadap kepercayaan Kristen
(0.95) (2Kor 3:1) (sh: Surat Pujian. (Sabtu, 05 September 1998))
Surat Pujian.

Dulu sampai sekarang, surat rekomendasi atau surat pujian itu penting dan berarti. Dengannya seseorang dapat dinilai keandalannya. Rasul Paulus menganggap bahwa surat seperti itu tidak ia perlukan, baik untuk mereka maupun dari mereka (ayat 2). Menurutnya, bukti pelayanannya yaitu keberadaan dan kehidupan jemaat Korintus sendiri sebagai bukti "tertulis" yang paling jelas (ayat 3). Surat pujian atau surat rekomendasi janganlah cenderung membuat orang meninggikan diri, lalu melupakan Allah yang menjadi sumber kekuatan dalam meraih keberhasilan tersebut (ayat 5).

Jemaat adalah surat Kristus. Jemaat adalah hasil pekerjaan tangan Allah sendiri. Kristus sendirilah yang menuliskan firman-Nya dalam hati para anggota jemaat melalui pekerjaan Roh Kudus (ayat 3b). Akibatnya, hidup dan kasih Kristus akan terbaca oleh orang lain jika mereka melihat jemaat. Jelaslah tak ada seorang pun mampu menghasilkan karya rohani ini. Siapakah hamba Tuhan yang sanggup mengubah hidup orang, menuliskan firman yang terpancar dalam kehidupan orang yang dilayaninya?

Renungkan: Semakin kita membesarkan Kristus semakin Kristus akan nyata dalam hasil pelayanan kita. Semakin kita membesarkan diri semakin samar Kristus dalam pelayanan kita dan dalam hidup orang yang kita layani.

Doa: Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami ini "surat Kristus" yang terbaca oleh semua orang.

(0.95) (2Kor 1:5) (full: KESENGSARAAN ... PENGHIBURAN. )

Nas : 2Kor 1:5

Sepanjang surat ini, Paulus menekankan bahwa kehidupan Kristen meliputi baik kesengsaraan (ikut serta atau bersekutu dengan Kristus dalam kesengsaraan) maupun penghiburan dari Kristus. Yaitu, pada zaman ini Kristus mengalami kesengsaraan bersama-sama dengan dan bagi umat-Nya karena tragedi dosa (bd. Mat 25:42-45; Rom 8:22-26). Kesengsaraan kita belum tentu karena ketidaktaatan, tetapi sering merupakan kesengsaraan oleh Iblis, dunia, dan orang percaya yang palsu, sementara kita mengambil bagian dalam pekerjaan Kristus.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA