Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 621 - 640 dari 2998 ayat untuk orang-orang dari AND book:[40 TO 66] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.32) (Yoh 7:10) (sh: Yesus menyebabkan manusia terbagi dua kelompok (Senin, 14 Januari 2002))
Yesus menyebabkan manusia terbagi dua kelompok

Kesaksian Yesus membagi manusia menjadi dua kelompok. Sebagian percaya kepada-Nya. Sebagian lagi menolak-Nya. Dalam renungan hari ini, penulis Injil Yohanes melukiskan kedua kelompok ini.

Yang pertama, kelompok yang tidak percaya kepada-Nya. Kelompok yang tidak percaya terdiri dari: orang banyak (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">12,20), pemimpin-pemimpin agama (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">15-24) dan sebagian masyarakat Yerusalem (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">25-27). Orang banyak tidak sampai percaya kepada Yesus. Sebagian mereka hanya berpendapat bahwa Yesus adalah orang baik (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">12), sementara pemimpin-pemimpin memberikan penolakan yang lebih keras. Sebagian warga Yerusalem menolak-Nya. Bahkan mereka siap untuk berbeda pendapat dengan pemimpin-pemimpin agama seandainya mereka menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">26). Dalam pandangan mereka Yesus tidak mungkin seorang Mesias karena mereka tahu dari mana asal-Nya (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">27). Dalam kesaksian Yesus kepada orang-orang di di Bait Allah (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">14), ada satu hal yang sangat penting sekali. Yesus mengatakan bahwa mereka membunuh-Nya (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">19). Kata yang dipakai bukan dalam bentuk kata kerja masa depan, melainkan bentuk kata kerja sekarang.

Apa maksudnya? Dalam kalimat sebelumnya Yesus mengatakan bahwa mereka tidak menjalankan hukum Musa (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">19). Pembacaan Yohanes (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">5:39,46-47) telah mengajarkan bahwa Kitab Suci dan tulisan-tulisan Musa bersaksi tentang Yesus. Kitab Suci menyatakan potret Yesus. Jika mereka tidak melakukan hukum Musa, ini sebenarnya sama dengan membunuh Yesus. Penolakan terhadap Yesus yang tergambar dalam Kitab Suci dan tulisan Musa sama dengan membunuh-Nya. Dengan perkataan lain, ketidakpercayaan kepada Yesus berarti membunuh Yesus.

Yang kedua, kelompok yang percaya kepada-Nya yang terdiri dari orang banyak (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">31). Orang banyak ini percaya karena melihat banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah yang diutus Bapa ke dalam dunia (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">28-29).

Renungkan: Kesaksian tentang Yesus tidak hanya membawa penolakan, namun juga penderitaan. Maukah kita menderita bagi nama-Nya? Tidak semua orang diberi kehormatan menjadi seorang martir. Jika kesempatan untuk menjadi martir terbuka, terimalah dengan sukacita!

(0.32) (Yoh 17:1) (sh: Kemuliaan Allah (Jumat, 22 Maret 2002))
Kemuliaan Allah

Doa adalah ungkapan terjelas dari kondisi hati orang terdalam. Hal ini dapat kita lihat di dalam perumpamaan Yesus tentang doa orang Farisi dan pemungut cukai (Luk. 18:9-13). Dalam doa-Nya ini terpampang jelas siapa Yesus dalam kesadaran diri-Nya, apa sikap- Nya terhadap Bapa, terhadap para murid-Nya, dan terhadap semua orang yang percaya kepada-Nya. Bagian pertama doa yang sering disebut sebagai “Doa Imam Besar Agung” ini berisi permohonan untuk diri-Nya kepada Bapa.

Betapa akrab dan uniknya hubungan Yesus dengan Bapa tampak dalam beberapa hal. Pertama, Dia menengadah ke surga, menandakan hubungan-Nya yang akrab dengan Allah Bapa. Kedua, Dia menyapa Allah sebagai “Bapa” dan menyebut diri-Nya sebagai “Putra-Mu.” Bila kedua hal ini kita gabungkan dengan pernyataan-Nya bahwa Ia sudah memiliki kemuliaan kekal yang dimiliki-Nya bersama Bapa sebelum Ia menjadi manusia (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">5), kita dapat menyimpulkan bahwa Ia sedang berbicara tentang hubungan yang sangat unik antara diri-Nya dengan Allah Bapa.

Bahwa dalam bagian ini Tuhan Yesus memohon kemuliaan bagi diri-Nya, tidak dapat kita samakan dengan keinginan manusia yang cenderung mencari kehormatan, kemuliaan, atau penghargaan untuk dirinya sendiri. Kemuliaan yang Yesus minta dari Bapa ada dalam hubungan dengan beberapa kenyataan. Pertama, karena Ia sudah memenuhi rencana Bapa untuk memberi hidup kekal. Hidup kekal adalah mengalami hidup Allah. Kita tahu bahwa itu dapat terjadi karena Ia kelak menyerahkan nyawa-Nya dan membuat pengampunan dari Allah dan kasih Allah untuk orang-orang pilihan Allah menjadi kenyataan. Itu diwujudkan-Nya bukan saja melalui ajaran-Nya, tetapi juga melalui sikap hidup-Nya dan bahkan di dalam kematian- Nya. Semua itu karya Yesus yang memuliakan dan menyukakan hati Bapa. Kedua, yang diminta-Nya adalah sesuatu yang memang merupakan hak-Nya. Ia adalah Putra Allah yang rela meninggalkan surga menjadi manusia. Maka, yang diminta-Nya ini adalah pengokohan Bapa bahwa semua yang Yesus lakukan berkenan kepada Bapa.

Renungkan: Agar kita dapat hidup mempermuliakan Allah, Yesus rela meninggalkan kemuliaan-Nya.

(0.32) (Kol 3:5) (sh: Bukan alternatif (Rabu, 11 Juli 2001))
Bukan alternatif

Darimanakah seorang mempercayai pengakuan kita sebagai Kristen? Dari perubahan demi perubahan menanggalkan kehidupan lama yang berakar dosa dan mengenakan kehidupan baru yang berakar kasih. Seperti buah adalah bukti berbicara dari sebuah tanaman yang dinyatakan subur dan segar. Demikian pula dengan kehidupan kekristenan, kasih yang terefleksi dalam aplikasi hidup sehari- hari adalah bukti berbicara dari kehidupan yang berpusatkan Kristus. Jadi pertumbuhan Kristen secara kualitatif bukan alternatif, tetapi memang seharusnya demikian.

Dalam bacaan ini Paulus memaparkan kehidupan lama dan kehidupan baru yang sungguh-sungguh kontras, tidak ada sifat dan perilaku yang dapat berjalan seiring, maka yang lama harus ditinggalkan dan yang baru menggantikannya. Bagaimana Paulus memaparkan aplikasi hidup kekristenan yang sesungguhnya menjadi cermin bagi Kristen? Pertama, kehidupan lama berpusat pada diri sendiri dan bersifat duniawi, sedangkan kehidupan baru berpusat pada Kristus dan bersifat kasih. Dahulu hidup dikuasai hawa nafsu, materi, dan dosa hati – lidah (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">5, 8-9), namun kini seharusnya dikuasai kasih (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">14) yang memungkinkan Kristen menghasilkan buah roh. Kedua, di dalam Kristus tidak ada lagi kesenjangan dan perbedaan (ayat 11): kebangsaan, agama, budaya, dan status sosial. Kristus telah menaklukkan segala keangkuhan manusia yang menjunjung hal-hal ini, karena di dalam Dia kita menyadari bahwa semua manusia memiliki ketidaklayakan yang sama. Ketiga, panduan mengarungi kehidupan Kristen: dipenuhi belas kasihan (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">12), hati penuh pengampunan (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">13), kasih (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">14), damai sejahtera (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">15), firman-Nya menjadi pelita hidup sehingga hati berlimpah pujian dan syukur (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">16), dan aktivitas hidup yang berpusatkan Kristus (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">17). Apakah perubahan ini merupakan alternatif? Sesungguhnya tidak demikian, karena di dalam Dia kita dimotivasi dan dimampukan hidup sesuai panggilan hidup kita sebagai orang-orang pilihan yang dikuduskan dan dikasihi-Nya (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">12).

Renungkan: Benarkah selama ini kita menjadikan proses perubahan kehidupan kita sebagai Kristen hanya sekadar alternatif belaka? Refleksikan berdasarkan firman-Nya hari ini, maka Anda akan menemukan bagaimana seharusnya kehidupan kristen yang bertumbuh dan terus- menerus diperbaharui oleh-Nya.

(0.32) (2Ptr 3:1) (sh: Pola hidup instant (Jumat, 20 Oktober 2000))
Pola hidup instant

Banyak alasan mengapa manusia senang dengan kebiasaan instant. Misalnya, untuk mengatasi rasa lapar tidak perlu harus memasak terlebih dahulu, sebab restoran siap saji telah menyediakan berbagai makanan sesuai selera. Lalu untuk memenuhi keinginan seksual, tidak perlu harus menikah dulu, sebab kegiatan-kegiatan seksual di luar nikah sudah menjadi hal yang biasa, dan masih banyak contoh-contoh lain. Cepat, praktis, tidak buang-buang waktu, mendatangkan kepuasan dan kenikmatan. Itulah tanggapan masyarakat tentang gaya hidup instant.

Bila dalam pemenuhan kebutuhan jasmani saja orang tidak sabar, apalagi menanti kepastian untuk kehidupan kekal? Bagi sebagian orang, menanti hanya akan membuat hilangnya kesabaran. Ini nampak dari respons yang diberikan terhadap ajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua di zaman Petrus. Ada orang-orang yang meresponinya dengan sikap apatis, ragu-ragu, dan tidak percaya. Ada yang beranggapan bahwa kedatangan Tuhan itu hanya akan membatasi kemerdekaan dan kebebasan dirinya dengan aturan-aturan. Bahkan ada yang mengejek dengan mengisi penantian itu untuk pemuasan hawa nafsu. Namun, seperti yang Petrus katakan, bahwa keadaan seperti itulah yang terjadi.

Keraguan terhadap janji-janji Allah muncul dari sikap tidak sabar yang berujung pada ketidakpercayaan manusia bahwa Allah akan menggenapi janji-Nya. Sama halnya ketika nabi-nabi Perjanjian Lama menubuatkan kedatangan Mesias, umat yang ada dalam masa itu tidak sempat melihat penggenapan janji Allah, tetapi umat yang hidup dalam Perjanjian Baru, mengalami penggenapan janji-Nya.

Sekarang ini Kristen hidup di dua zaman. Pertama, zaman penggenapan janji Allah akan kedatangan Kristus sebagai Mesias yang menyelamatkan umat manusia dari dosa. Kedua, zaman penantian akan penggenapan janji Allah tentang kedatangan Yesus yang kedua untuk menghakimi dan meminta pertanggung jawaban kita. Hal yang paling mungkin dilakukan Kristen pada masa penantian ini adalah sabar, tetap berada di jalan aturan Allah, dan berpegang teguh pada janji-janji-Nya.

Renungkan: Manusia tidak berhak menuntut Allah memenuhi janji-Nya menurut kehendak manusia dan tidak berhak menuntut Allah bergaya hidup instant.

(0.32) (1Yoh 3:11) (sh: Dibenci namun mengasihi (Jumat, 8 Desember 2000))
Dibenci namun mengasihi

Seorang kakak yang menyayangi adiknya akan berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan jiwa adiknya yang juga menyayanginya, sekalipun harus mengorbankan jiwanya sendiri. Seorang kakak yang telah mengenal Kristus selalu ditentang adiknya yang belum percaya Kristus, tetap membuat sang kakak menyatakan kasih Kristus demi keselamatan jiwa adiknya di dalam Kristus. Inilah perbedaannya, kasih anak-anak Allah adalah kasih yang terpancar karena bersumber kasih sejati Yesus Kristus.

Seorang yang tetap di dalam maut dan tetap menolak Kristus tidak mungkin memiliki kasih sejati, karena ia belum pernah menyadari, menghayati, dan mengalami kasih Kristus. Ia hanya mengasihi selama orang tersebut mengasihinya atau mau mengikuti kehendaknya. Kasihnya hanya merupakan respons dari kebaikan,

perhatian, kemurahan, dan kasih orang lain. Sebaliknya, anak-anak Allah memiliki kasih proaktif, senantiasa memancarkan kasih kepada siapa saja, baik kepada yang akan memberikan respons kasih maupun kepada yang akan memberikan respons kebencian. Baginya objek kasih tidak menentukan apakah dia bisa mengasihi atau tidak, tetapi Subjek yang ada di dalam dirinya, yakni Yesus Kristus. Itulah sebabnya kasih Kristus yang menjadi `motivator' dalam dirinya untuk terus memancarkan kasih kepada siapa saja, termasuk kepada orang-orang yang membenci kita karena belum mengenal Kristus.

Seperti Kristus, kita pun dibenci dunia. Namun karena kasih-Nya, Ia mati bagi dunia, bagi kita yang berdosa. Ia pantas membenci kita karena kita memusuhi-Nya, namun justru Ia mengasihi dan menyelamatkan kita dari dosa. Meneladani Kristus, kita harus mengasihi sesama, mulai dari saudara. Artinya, kita siap dihina, ditolak, dihindari, diasingkan, dianiaya, dll, asalkan mereka percaya kepada Kristus. Tidak cukup dengan perkataan, tetapi wujudkan kasih melalui tindakan nyata dalam kebenaran, sehingga mereka melihat bukti kasih kita secara konkrit. Dengan demikian kita berani tampil di hadapan Allah sebagai pelaku perintah-Nya karena kita hidup dalam kebenaran-Nya.

Renungkan: Tidak mudah mengasihi orang yang membenci dan menolak kita, namun itulah panggilan kita sebagai Kristen di tengah dunia: melaksanakan perintah-Nya, yakni mengasihi saudara sekalipun ia tak akan memberikan respons kasih. Bersediakah Anda?

(0.32) (Why 19:6) (sh: Dialah Sang Raja! (Sabtu, 16 November 2002))
Dialah Sang Raja!

Porsi nas ini sebenarnya mencakup bagian-bagian dari dua penglihatan yang berbeda. Namun ada satu benang yang dapat kita lihat terdapat di dalam keduanya: penegasan tentang siapa Allah di hadapan umat-Nya dan juga bangsa-bangsa. Ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">6-10 merupakan penutup dari penglihatan akan jatuhnya Babel dan pembenaran orang-orang kudus yang telah bertahan dan setia, serta menegaskan hubungan antara Allah dengan umat-Nya. Suara himpunan orang besar menyatakan: Allah yang mahakuasa telah berkuasa sebagai Raja (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">6b). Pernyataan ini menjadi dasar bagi ajakan untuk bersukacita dan bersorak-sorai (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">7). Berkuasanya Allah sebagai Raja ditandai oleh tibanya hari perkawinan Sang Anak Domba. Perkawinan dimanapun menandakan persatuan antara dua pihak. Ini juga yang perlihatkan oleh penglihatan ini; semua umat bergembira karena persatuan antara Kristus dengan umat-Nya. Jubah putih yang dikenakan (band. orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">3:4,18, 16:15) menunjukkan bahwa mereka adalah umat yang telah bertahan, setia, dan terus bersaksi seperti nabi yang memberitakan kebenaran Allah (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">10b) selama hidup di dunia. Tetapi, terutama pada nas ini, pakaian putih ini juga menunjuk pada anugerah yang dikaruniakan Allah kepada mereka, yang memampukan mereka melakukan perbuatan baik.

Ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">11-16 merupakan pengantar dari penglihatan tentang Penunggang Kuda (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">19) yang berperang melawan para raja di bumi, dan dan menunjukkan Kristus sebagai Sang Penunggang Kuda. Nama-Nya adalah "Firman Allah"(ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">13) dan "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">16). Tidak hanya dalam nama, Ia juga memimpin pasukan surgawi (ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">14). Disamping itu, Ia juga menggenapi nubuat-nubuat PL tentang sang Mesias (lih. mis. cat. kaki pada Alkitab Anda utk. ayat orang-orang%20dari%20AND%20book%3A%5B40%20TO%2066%5D&tab=notes&page=32&order=book" ver="">11, dan 15) yang akan mengalahkan bangsa-bangsa, menghancurkan musuh-musuh Allah dan mendatangkan penghukuman atas mereka.

Renungkan:
Sekali lagi, pengakuan Kristen sejati bahwa Kristus adalah raja mereka tidaklah hanya di bibir saja. Perbuatan-perbuatan Kristen itulah yang juga menjadi ungkapan pengakuan penting, selain melalui mulut kita, bahwa "Dialah Rajaku, kini dan selamanya."

(0.31) (Mat 8:11) (ende: Banjak dari Timur dan Barat)

jaitu "banjak orang kafir", "Putera-putera keradjaan", ialah orang Jahudi, jang dari semula telah dipilih dan dipelihara Allah untuk pertama-tama masuk keradjaan Allah jang baru.

(0.31) (Mat 18:17) (ende: Sebagai kafir atau pemungut bea)

Sebutan ini dalam mulut Jesus hanja boleh berarti: seperti orang kafir dan kaum pemungut bea dianggap oleh orang Jahudi sebagai terkutjil dari umat mereka, demikian orang jang tegar hati itu harus dikutjil dari umat Kristus.

(0.31) (Mat 26:2) (ende: Paska)

Inilah hari raja tertinggi orang Jahudi sebagai peringatan akan pembebasan mereka dari perhambaan di Mesir. Bagi kita ia adalah peringatan akan kebangkitan Jesus jang mendjadi pokok pembebasan kita dari kuasa maut dan dosa.

(0.31) (Mat 26:59) (ende: Mahkamah agung)

Inilah pengadilan orang Jahudi jang tertinggi, dalam bahasa mereka "sanhedrin". Pengadilan itu diketuai oleh imam agung dan terdiri dari tiga golongan, jaitu imam-imam besar, ahli-ahli taurat dan orang tua-tua dari rakjat.

(0.31) (Luk 6:20) (ende)

"Chotbah dibukit" ini tentu sama dengan jang kita kenal dari Mat 5-7, tetapi Lukas hanja memilih dari padanja apa jang dianggapnja penting bagi pembatja-pembatjanja jang bukan Jahudi.

(0.31) (Luk 8:2) (ende: Magdalena)

Maria ini dinamakan demikian, sebab ia berasal dari suatu dusun jang bernama Magdala ditepi tasik Genesaret.

(0.31) (Luk 24:13) (ende: Dua dari antara mereka)

Mereka ini bukan rasul melainkan murid biasa seperti ternjata dari nama Kleofas.

(0.31) (Yoh 8:41) (ende: Bukan lahir dari zinah)

kami bukan orang jang murtad, melainkan turunan Abraham sedjati dan setia kepada Allah. Dalam bahasa Perdjandjian Lama kata "berzinah" sering digunakan dalam arti: tidak setia lagi terhadap Perdjandjian Allah dengan umat Israel, atau murtad dari Allah.

(0.31) (Kis 21:8) (ende: Pilipus seorang dari ketudjuh)

Maksudnja: dari ketudjuh diakon jang dilantik oleh Petrus dalam Kis 6:5. Kita telah bertemu dengan Pilipus ini dalam Kis 8:5-18 dan Kis 8:26-40.

(0.31) (Rm 8:36) (ende: Seperti ada tertulis)

Kutipan ini terambil dari Maz 44:22, dimana digambarkan hebatnja penganiajaan dan pengedjaran terhadap orang Israel, jang tetap setia kepada Allah. Sehari-hari, dari pagi sampai malam ada jang ditangkap dan dibunuh.

(0.31) (Rm 9:3) (ende: Terkutuk)

Maksudnja terkutjil dari umat. Ungkapan ini dan "terpisah" itu njata sekali tjetusan perasaan tanpa arti jang tepat. Dapat dibandingkan dengan seruan Moses dalam Kel 32:32 : "Ampunilah mereka; kalau tidak, hapuskanlah sadja aku dari buku jang telah Kautulis".

(0.31) (Rm 11:20) (ende: Lantaran kepertjajaanmu)

jaitu melulu sebagai anugerah atas kerahiman Allah dan tidak berdasarkan suatu dirimu sendiri.

(0.31) (Rm 16:13) (ende: Rufus)

Ia diduga adalah putera Simon dari Sirene, sebab Markus dalam Indjil (Rom 15:21) menjebut Simon dari Sirene bapa Aleksander dan Rufus, dan harus diingat, bahwa Markus menulis Indjilnja di Roma bagi orang Roma.

(0.31) (1Kor 14:36) (ende: Keluar dari kamu)

Teguran ini ditudjukan kepada umat Korintus seluruhnja, jang terlalu berketjenderungan hidup bebas dan demikian menjimpang dari kebiasaan jang sedjak semula berlaku didalam segala umat, chususnja didalam umat-induk.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA