Pola Asuh Orangtua di 5 Negara, Mana yang Terbaik?

Pola asuh dari berbagai negara ini bisa ditiru, kalau Anda merasa pola asuh tersebut cocok dan bermanfaat untuk si kecil.

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 21 September 2021 | 14:52 WIB
Pola Asuh Orangtua di 5 Negara, Mana yang Terbaik?
Ilustrasi pola asuh orangtua. (Pexels/Anastasiya Gepp)

Suara.com - Tidak ada buku panduan yang berisi aturan untuk mengasuh anak dengan baik. Kebanyakan para orangtua mengadopsi pola asuh dari ibu dan neneknya, dan juga mengamati dari lingkungan sekitarnya. Meski begitu, tidak semua metode pengasuhan berhasil untuk semua anak. Dan tidak ada yang namanya pola asuh terbaik untuk anak, karena semua harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.

Mengasuh anak adalah tentang bereksperimen dan belajar dari kesalahan yang kita buat dalam perjalanan menjadi orangtua. Dan dalam periode pengasuhan ini, tak ada salahnya jika Anda melihat beberapa ide pengasuhan anak yang menarik, yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya.

Beberapa negara atau budaya memiliki pedoman pengasuhan tidak resmi yang berbeda, yang dianggap membantu membesarkan anak-anak yang disiplin dan percaya diri. Anda berminat untuk menirunya?

Berikut adalah 5 pola asuh yang dapat Anda pelajari dari para orangtua di seluruh dunia, melansir dari Times of India.

1. Jepang: Anak-anak harus mandiri sejak kecil
Mengajari anak-anak bagaimana menjadi mandiri adalah bagian penting dari pengasuhan yang baik. Dan jika Anda ingin mengadopsi pola asuh tersebut, Jepang bisa menjadi contoh yang baik.

Di negara Asia Timur ini, anak-anak berusia 6 tahun berjalan kaki ke sekolah dan menjalankan tugas sendiri, tanpa pengawasan orang dewasa. Bahkan di kota-kota yang ramai sekalipun.

Orangtua di Jepang percaya bahwa sangat penting untuk mengajar anak-anak kecil menemukan jalan mereka sendiri untuk membuat mereka mandiri.

2. Finlandia: Anak usia dini tidak buru-buru masuk sekolah
Di Indonesia, Anda mungkin merasa berkewajiban untuk mendaftarkan anak sekolah ketika ia sudah berusia 4 tahun. Tapi, anak-anak di Finlandia bahkan tidak memulai sekolah formal sampai mereka berusia 7 tahun.

Di sekolah, bahkan mereka diberikan beberapa kali istirahat panjang selama waktu sekolah untuk bermain di luar. Selain itu, anak-anak diberikan pekerjaan rumah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan negara lain, dan tidak diharuskan mengikuti tes standar.

Dan Anda akan terkejut mengetahui bahwa anak-anak Finlandia sering menempati peringkat tertinggi di dunia dalam hal akademik. Kok bisa, ya?

3. China: Toilet training bahkan sejak masih bayi
Orangtua di China melatih anak-anak mereka untuk buang air kecil di toilet sejak usia dini. Kadang-kadang mereka memulainya segera setelah anak-anak mulai berjalan.

Di China, orangtua hampir tidak menggunakan popok karena masalah lingkungan. Mereka membuat anak-anak memakai celana dan mendorong mereka untuk jongkok ketika ingin buang air. Gaya pengasuhan yang sama diikuti di Vietnam.

4. Swedia: Dilarang memukul
Memukul tidak pernah dianggap sebagai metode yang ideal untuk mendisiplinkan anak. Swedia adalah negara pertama yang melarang memukul pada tahun 1979. Memukul anak-anak karena kesalahan dianggap berbahaya bagi perkembangan anak-anak secara keseluruhan dan meningkatkan risiko mengembangkan masalah kesehatan mental.

Mengikuti jejak negara Eropa Utara ini, sekitar 52 negara telah melarang orangtua menggunakan hukuman fisik pada anak.

5. Italia: Membiarkan anak berteriak dan menangis
Ketika anak-anak mulai menjerit dan menangis, kebanyakan orangtua hanya menuruti tuntutan mereka untuk menenangkan mereka. Orangtua di Italia memutuskan untuk tidak menyerah pada perilaku buruk seperti itu.

Jika anak-anak mereka mengamuk, mereka membiarkan mereka melakukannya dengan bebas. Mereka percaya bahwa itu mengirimkan pesan bahwa berteriak, menangis, dan berperilaku buruk tidak akan membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Nah, di antara 5 pola asuh di atas, mana yang sudah Anda terapkan pada si kecil? Atau, mana pola asuh yang paling ingin Anda terapkan?

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti Suara.com WhatsApp Channel di ponsel kamu
Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

LIFESTYLE

TERKINI