Saingi Singapura, Pemerintah Bakal Satukan Batam Bintan

Jakarta: Pemerintah bercita-cita agar Indonesia bisa menyaingi Singapura sebagai negara yang menjadi hub perdagangan. Niatan tersebut akan diwujudkan dengan penyatuan dua pulau yakni Batam dan Bintan.
 
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan untuk bisa mengalahkan Singapura, maka Batam dan Bintan harus bisa terkoneksi dan terintegrasi. Batam tidak bisa menyaingi Singapura jika hanya sendiri.
 
"Kita ingin Batam Bintan benar-benar menjadi pesaing Singapura yang sebenarnya. Kalau mau jadi pesaing Singapura, Batam Bintan enggak bisa sendiri-sendiri," kata Bambang di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta Pusat, seperti dikutip Sabtu, 21 September 2019.
Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan harus ada pelabuhan besar yang beroperasi di Batam. Sebab sampai saat ini Batam tidak memiliki pelabuhan besar sehingga barang-barang yang ada atau tidak bisa ditampung di Singapura biasanya dilimpahkan ke Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia.
 
"Kita punya Kuala Tanjung, tapi akan lebih baik lagi kalau Batam Bintan punya pelabuhan besar. Paling tidak apa yang tidak ditangkap Singapura bisa kita ambil," tutur Bambang.
 
Namun, kata Bambang, sebelum mengintegrasikan Batam dan Bintan, fokus pemerintah yakni menghidupkan terlebih dahulu Pulau Remang dan Pulau Galang yang disambungkan oleh Jembatan Barelang.
 
Dia bilang sayangnya jembatan pertama di atas laut yang dibangun sejak zaman Presiden BJ Habibie tersebut saat ini tidak termanfaatkan dengan sebaiknya untuk menciptakan nilai tambah ekonomi. Ia bilang jembatan tersebut kini hanya menjadi ikon atau simbol untuk swafoto (selfie).
 
"Artinya kita akan hidupkan dulu Remang dan Galang supaya Batamnya lebih hidup, baru kemudian kita menuju ke penyatuan Batam Bintan," jelas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News