Bullying di TK Binus, Polisi Tunggu Klarifkasi Terduga Pelaku
Senin, 26 Februari 2024 | 10:31 WIBJakarta, Beritasatu.com - Polres Tangerang Selatan terus menyelidiki kasus bullying atau perundungan terhadap siswa TK di Binus International School Serpong. Terbaru, polisi akan memberikan ruang kepada terduga pelaku untuk memberikan klarifikasi kepada korban.
Kasie Humas Polres Tangsel, AKP Wendi Afrianto, mengatakan, tim penyidik akan mengatur agenda klarifikasi tersebut. Namun, ia belum menyatakan jadwal pastinya. "Tentunya akan diagendakan klarifikasi kepada korban," ujar Wendi saat dikonfirmasi Beritasatu.com, Senin (26/2/2024).
Wendi menjelaskan, tim penyidik telah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP). Kini, polisi menunggu klarifikasi pelapor maupun terlapor untuk pengembangan penyelidikan kasus perundungan terbut.
Selain itu, polisi juga masih menunggu hasil pemeriksan resmi atau visum dari dokter terkait kondisi korban. "Hasil visum masih menunggu informasi dari penyidik," jelas Wendi.
Sebelumnya, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan telah menerima laporan adanya dugaan tindakan perundungan seorang murid TK Binus School Serpong yang dibuat oleh keluarga korban, Sabtu (24/2/2024).
Adapun korban perundungan tersebut adalah siswa berusia 4 tahun 11 bulan. Ia mengalami perundungan sejak Juli 2023 hingga Januari 2024 lalu oleh teman sebayanya. Akibatnya, korban menjadi trauma dan diketahui mengalami luka fisik di tubuhnya. Kejadian ini juga membuat korban tak berani masuk ke sekolah karena ketakutan.
Kakek korban, Rena Mulyana, mengungkapkan, perundungan terhadap cucunya sudah terjadi empat sampai lima kali. Ia menyebut cucunya ditempeleng dan dipukuli hingga akhirnya takut masuk sekolah.
Pihak keluarga sebenarnya sudah pernah berupaya mencari solusi dengan mendatangi sekolah, tetapi tak mendapatkan respons positif. Keluarga akhirnya mengambil jalur hukum sebagai jalan terakhir mencari keadilan. "Pelaporan ini saya buat karena sebagai langkah terakhir, kita sudah berkali-kali ke guru dan mediasi kepada guru-guru, tetapi mereka tidak menanggapinya dengan serius," ucap kakek korban Rena Mulyana di Mapolres Tangsel, Sabtu (24/2/2024).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
2
KM Umsini Keluarkan Asap, Penumpang Panik
5
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI Prasetyadji