Pasukan Pemburu Chechnya Siap Tahan dan Bunuh Pejabat di Daftar Khusus: Volodymyr Zelensky Target Utama

26 Februari 2022, 09:37 WIB
Situasi penyerangan di Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di dekat Dnipro, Ukraina 24 Februari 2022. Reuters
PIKIRAN RAKYAT - Sebuah pasukan khusus 'pemburu' Chechnya dilaporkan telah dilepaskan di Ukraina.
 
Mereka dikerahkan untuk menahan atau membunuh sejumlah pejabat tertentu di negara yang dijuluki Keranjang Roti Eropa tersebut.
 
Saluran Telegram Moskow dengan tautan ke lembaga keamanan melaporkan bahwa setiap tentara dilaporkan diberi 'setumpuk kartu' khusus dengan foto dan deskripsi pejabat Ukraina.
 
Daftar itu adalah pejabat dan petugas keamanan yang dicurigai melakukan 'kejahatan' oleh Komite Investigasi Rusia.
 
Baca Juga: Di Tengah Gempuran Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Mengaku akan Tetap Berada di Kyiv

Itu terjadi ketika presiden Ukraina mengakui bahwa dia adalah 'target nomor satu' bagi pembunuh Rusia di ibukotanya.

Sementara keluarganya adalah 'tujuan nomor dua' bagi pembunuh bayaran Vladimir Putin.

Pasukan Chechnya diperkirakan berada di hutan Ukraina dan diduga diberi 'perintah untuk membunuh' jika mereka yang berada dalam daftar buronan tidak dapat ditahan.
 
Ada spekulasi bahwa mereka yang diidentifikasi oleh Moskow sebagai 'Nazi' juga akan berada dalam daftar yang diburu.
 
Baca Juga: Rusia Disebut Lanjutkan Gaya Nazi, Tolak Rancangan AS untuk Berdamai dengan Ukraina

Sebelumnya Vladimir Putin mengatakan tujuan utama negaranya menyerang Ukraina adalah untuk 'mendeNazify' negara itu.

TV pemerintah di Chechnya melaporkan bahwa Ramzan Kadyrov (45), pemimpin republik dan sekutu dekat Vladimir Putin, telah mengunjungi pasukannya di Ukraina.

 
Pasukan khusus Chechnya diyakini berasal dari batalion Selatan Layanan Garda Federal, yang berbasis di Chechnya.

Ramzan Kadyrov bertemu dengan Viktor Zolotov, direktur Layanan Garda Nasional Federal dan Panglima Pasukan Garda Nasional Rusia, sekutu dekat Vladimir Putin lainnya.

 
Baca Juga: Putin Minta Militer Ukraina Gulingkan Volodymyr Zelenskiy: Jangan Sampai Keluarga Kalian Jadi Perisai Manusia

Volodymyr Zelensky (44) berbicara kepada negara itu pada Kamis, 24 Februari 2022 malam, pada akhir hari pertama invasi Rusia ke negaranya.

Mantan komedian TV itu bersikeras dia tetap di Kyiv saat dia mendesak sesama warganya untuk tetap kuat.

Volodymyr Zelensky mengatakan dia berbicara dari Kyiv, tetapi 'keanggunan' istana presiden sudah lama hilang.

 
"Saya tahu bahwa banyak informasi yang salah dan rumor sedang menyebar sekarang. Secara khusus, diklaim bahwa saya telah meninggalkan Kyiv. Saya tetap di ibukota, saya tinggal bersama orang-orang saya," tuturnya.
 
Baca Juga: Presiden Ukraina: Rusia Akan Menyerang Ibu Kota Malam Ini

Volodymyr Zelensky mengatakan keluarganya juga tetap di negara itu, yakni istrinya Oleana (44), seorang arsitek dan penulis skenario, serta dua anak mereka: putri Aleksandra (17) dan putranya Kiril (9).

"Keluarga saya bukan pengkhianat, tetapi warga negara Ukraina. Menurut informasi kami, musuh menandai saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya adalah tujuan nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan Kepala Negara," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, Sabtu, 26 Februari 2022.

 
Ibu Kota Ukraina diperkirakan akan dikelilingi oleh pasukan Rusia akhir pekan ini, dan perlawanan negara itu secara efektif lumpuh.

Pasukan sudah mendekati kursi kekuasaan Ukraina setelah mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang strategis sebelumnya pada hari Kamis, 24 Februari 2022.

 
Mereka akan merebutnya dalam waktu 96 jam, membawa 'Tirai Besi baru' ke Eropa.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler