JULUKAN sebagai Kota Patriot kini memang melekat dengan Kota Bekasi. Apalagi julukan tersebut turut disertakan pada lambang resmi Kota tersebut. Julukan tersebut sempat dilirik Kabupaten Karawang saat memproses pembuatan lambang resminya di tahun 1963, tetapi diprotes sejumlah pihak.
Budayawan Bekasi Ali Anwar mengatakan, julukan kota patriot disematkan karena daerah tersebut sempat menjadi medan pertempuran yang membuat penjajah gentar di masa perang, selepas Indonesia merdeka pada 1945.
Kala itu, daerah tersebut yang merupakan bagian dari Kawedanan Jatinegara, Karesidenan Batavia yang menjadi lokasi penting pertahanan Indonesia dari upaya Sekutu yang ingin menguasai Jawa Barat melalui jalur pantai utara.
Medan yang menggentarkan
Di Bekasi, tak hanya tentara reguler Republik semisal Barisan Keamanan Rakyat, Tentara Keamanan Rakyat yang berjaga. Bahkan warga dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki pun ikut mempertahankan daerah itu Bekasi dari musuh.
"Sampai-sampai para pedagang yang berjualan ke Batavia pun punya peran penting. Mereka kembali dengan membawa informasi seputar rencana pergerakan Sekutu. Jadi sambil berdagang, mereka pun berperan sebagai informan," kata Ali.
"Itu semua adalah senjata asli bekas pertempuran yang terjadi di Bekasi," katanya. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan julukan itu masih relevan.
Bahkan tak boleh luntur hingga kapan pun. "Jiwa patriot itu masih ada dan ditunjukkan dengan pola perjuangan saat ini, yakni membangun kemajuan peradaban," katanya.
Jawara, dari pejuang hingga preman
Pemerintah Kabupaten Bekasi lebih senang dengan sebutan kota industri meski kabupaten ini mendapat julukan sebagai kotanya para jawara.