Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Mahasiswa Australia Dihukum Lantaran Dandan Rasis

image-gnews
Australia
Australia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok mahasiswa di satu kampus di Australia dihukum karena berdandan rasis ala anggota Ku Klux Klan dengan seorang di antaranya didandani ala budak kulit hitam pemetik kapas.

Para mahasiswa tersebut dihukum dengan hukuman yang bervariasi, termasuk di antaranya dipaksa  mengikuti studi budaya Pribumi, Histories, dan Realitas Kontemporer Australia di Charles Sturt University, CSU.

Baca: Ku Klux Klan Bentrok di Anaheim, 3 Orang Ditikam

CSU, mengumumkan pada Senin, 2 Juli 2018, terdapat lima mahasiswanya yang telah menerima hukuman itu.

"Universitas telah menjatuhkan hukuman mulai dari pengecualian hingga penangguhan termasuk persyaratan untuk menyelesaikan studi Kebudayaan Australia, Histori dan Realitas Kontemporer Pribumi Universitas serta terlibat dengan komunitas Pribumi dan Yahudi," demikian pernyataan CSU.

Hukuman diberikan setelah kelimanya berdandan rasis pada Juni lalu untuk kepentingan pesta akhir semester bertema politik yang salah di hotel Black Swan, Wagga Wagga. Mereka kemudian berfoto dan mengunggahnya di Instagram dengan judul yang sangat rasis.

Baca: Promo Donat Ini Diasosiasikan dengan Klu Klux Klan

“Sangat sangat tidak benar secara politik ... Harga kapas tidak benar, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk memetik,” demikian judul dari foto tersebut yang telah dihapus dari Instagram.

Foto itu menunjukkan lima pria mengenakan topi dan jubah Ku Klux Klan buatan sendiri dan seorang pria dengan mengecat wajah dan tubuh dengan warna hitam pura-pura menjadi budak dan membawa semangkuk bola kapas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ku Klux Klan adalah kelompok anti kulit hitam Amerika Serikat yang populer di zaman perbudakan.

Wakil Kanselir CSU Andrew Vann mengatakan gambar-gambar yang dipasang di media sosial memicu kemarahan luas. Pihak universitas juga terus dihubungi dari seluruh dunia terkait insiden tersebut.

Baca: Dilaporkan Hilang, Pemimpin Ekstremis KKK AS Ditemukan Tewas

"Pada tingkat lokal, itu sangat mengganggu komunitas pribumi dan Yahudi kami. Kami tidak akan mentoleransi atau membenarkan perilaku ini," katanya, seperti dilansir South China Morning Post pada Senin, 2 Juli 2018.

Selain kelima mahasiswa yang mengenakan jubah Ku Klux Klan, tiga pria lainnya mengenakan piyama bergaris dengan lambang Bintang Daud, mirip dengan seragam yang dipakai oleh orang Yahudi di kamp konsentrasi Nazi dan pria lain berseragam Nazi dengan lambang swastika.

Semua mahasiswa CSU yang dikecam karena rasis telah menunjukkan penyesalan atas tindakan mereka dan telah ditawari dan dukungan yang berkelanjutan.

SOUTH CHINA MORNING POST|DAILY MAIL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

14 menit lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangis saat memeluk Jenderal Maruli Simanjuntak yang baru dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. Luhut yang baru saja pulih hadir menyaksikan sang menantu, Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.
Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?


Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

1 jam lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.


Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

2 jam lalu

Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.


Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

7 jam lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.


5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

11 jam lalu

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya. Foto: Canva
5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.


Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

12 jam lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.


Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

15 jam lalu

Warga Setu melakukan mediasi kasus penyerangan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa Rosario di Kantor Lurah Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin 6 Mei 2024. (MUHAMMAD IQBAL/Tempo)
Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.


Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

17 jam lalu

Komite Aliansi Mahasiswa pro-Palestina anti USA-Zionist (KAMPUZ) menggelar aksi damai dengan tajuk
Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.


Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 hari lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?


Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Layanan darurat di Bondi Junction setelah polisi menanggapi laporan beberapa penikaman di dalam pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney, Australia, 13 April 2024. Polisi New South Wales mengonfirmasi seorang pria tertembak dan layanan darurat dipanggil ke Westfield Bondi Junction menyusul laporan tersebut dari beberapa orang yang ditusuk. EPA-EFE/STEVEN SAPHORE AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUT
Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme