Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Menyemprot Demonstrasi Thailand Pakai Cairan Kimia Pedas

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Sejumlah demonstran Thailand membawa payung untuk menangkis semprotan water cannon polisi, yang menggunakan cairan kimia pedas pada Jumat, 16 Oktober 2020. Reuters
Sejumlah demonstran Thailand membawa payung untuk menangkis semprotan water cannon polisi, yang menggunakan cairan kimia pedas pada Jumat, 16 Oktober 2020. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Thailand menyemprotkan cairan pedas dari mobil water cannon untuk membubarkan ribuan orang, yang berdemonstrasi pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Demonstrasi yang diwarnai bentrokan pemrotes dan polisi ini menjadi eskalasi aksi demonstrasi selama tiga bulan menuntut mundurnya Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha, yang merupakan bekas pemimpin kudeta militer, dan meminta pembentukan konstitusi baru.

Para demonstran mengabaikan larangan berkumpul pemerintah pada hari kedua di Bangkok pada Jumat dan mendorong barisan polisi anti-huru hara, yang menghadang dengan tongkat dan tameng.

Sejumlah demonstran membawa payung seperti aksi demonstrasi di Hong Kong setahun terakhir untuk menangkis semprotan air pedas dari mobil water cannon polisi.

“Pemerintah diktator itu menggunakan tindak kekerasan untuk membubarkan gerakan rakyat,” kata Tattep Ruangprapaikitseree, salah satu pemimpin aksi demonstrasi, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Polisi lalu menangkapkan beberapa jam kemudian bersama enam orang lainnya.

Raja Maha Vajiralongkorn belum menanggapi demonstrasi besar ini, yang juga menuntut pengurangan kekuasaan monarki di Thailand.

Namun, dalam siaran televisi di Thailand, dia mengatakan,”Thailand butuh rakyat yang cinta negara dan cinta monarki.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi telah menahan sekitar 50 orang demonstran dan pemimpin aksi selama satu pekan terakhir.

Salah satu jurnalis media online Prachatai ditahan saat sedang siaran langsung.

Pada Kamis, pemerintah Thailand mengumumkan larangan pertemuan politik lebih dari lima orang.

Juru bicara polisi Thailand, Kissana Phathanacharoen, membela penggunaan water cannon, yang menurutnya proporsional. Menurut dia, zat kimia yang digunakan untuk semptrotan air water cannon itu tidak berbahaya. “Polisi menggunakan standar internasional untuk membubarkan demonstrasi,” kata dia dalam jumpa pers.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-thailand-protests/thai-police-turn-water-cannon-on-defiant-protesters-idUSKBN2710T6

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

7 jam lalu

Seorang demonstran anti-pemerintah memegang uang kertas baht mata uang Thailand yang disumbangkan untuk memprotes pemerintah, di pusat Bangkok, Thailand (27/3). REUTERS/Damir Sagolj
PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.


Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

1 hari lalu

Pling Island. shutterstock.com
Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018


Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

4 hari lalu

Kucing oren Nurang di Bandara Internasional Suvarnabhumi Thailand yang viral.(TikTok/@au.yod)
Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.


Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

5 hari lalu

Suasana konter imigrasi yang kosong dari pelancong saat mewabahnya Virus Corona di terminal kedatangan Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, 12 Maret 2020. REUTERS/Soe Zeya Tun
Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.


5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

6 hari lalu

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

8 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

8 hari lalu

Petani Thailand melakukan ritual minta hujan menggunakan boneka Doraemon. Thailand dan negara Asia Tenggara mengalami suhu panas ekstrem April 2024. (tangkapan layar Youtube)
Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 hari lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

9 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

10 hari lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?