TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akhirnya membatalkan kebijakan memisahkan anak imigran dari orang tuanya yang tertangkap petugas saat memasuki negara itu tanpa dokumen.
Trump melakukan ini setelah mendapat berbagai kritik hingga kecaman dari berbagai pihak termasuk para tokoh Partai Republik.
Baca:
Dikritik Soal Pemisahan Anak Imigran, Trump Salahkan Demokrat
5 Ibu Negara Amerika Mengecam Kebijakan Imigran Trump
“Ini tentang menjaga agar keluarga (imigran) tetap bisa bersama sambil memastikan perbatasan terjaga dengan kuat,” kata Trump seperti dilansir media NBC News, Rabu, 20 Juni 2018.
Kebijakan Trump memisahkan anak-anak dari orang tua imigran tanpa dokumen memanen penolakan dan kemarahan dari berbagai kalangan dalam dan luar negeri.
Anak-anak ikut dalam aksi demo di depan kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Miramar, Florida, 1 Juni 2018. Langkah Donald Trump memisahkan para orang tua imigran dari anak-anaknya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menarik kecaman dari PBB, uskup Katolik Roma, dan kelompok kemanusiaan lain. AP
Apalagi muncul sejumlah foto dan video yang menunjukkan anak-anak para imigran dikurung dalam ruangan kawat di sejumlah fasilitas penanganan. Sejumlah anak-anak itu duduk di lantai beton dan terlihat menangis ketakutan.
Baca:
2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump
Trump Bela Kebijakan Pemisahan Imigran Ilegal dengan Anak Mereka
Trump lalu menandatangani perintah eksekutif yang membolehkan keluarga imigran tetap ditahan bersama anak-anak mereka saat menjalani proses hukum.
Sekitar 2000 anak-anak imigran ditahan dalam sel khusus berkawat sejak awal April 2018 ketika Trump mengeluarkan kebijakan ‘Toleransi Nol’ terhadap imigran ilegal. Petugas lalu memisahkan orang tua imigran dari anak-anak mereka meskipun anak-anak itu tergolong balita.
Penghuni di Casa Padre, tempat penampungan imigran anak di bawah umur tanpa pendampingan, di Brownsville, Texas, Amerika Serikat, 14 Juni 2018. Dalam kebijakan ini, anak-anak imigran gelap dipisahkan dari orang tua mereka. REUTERS
Reuters melansir pemerintahan Trump masih menghadapi tantangan legalitas karena adanya perintah pengadilan soal batasan 20 hari mengenai waktu penahanan anak-anak oleh petugas imigrasi. Ini memicu kritik baru terhadap kebijakan keras Trump soal imigrasi, yang merupakan salah satu janji kampanyenya saat pemilihan Presiden 2016.
Petugas di lapangan mengaku belum tahu apakah proses pemisahan anak dari orang tua imigran akan segera berakhir dengan keluarnya perintah eksekutif Trump.
“Ini masih sangat awal dan kami menunggu panduan lebih lanjut mengenai imigran ini,” kata Brian Marriott, yang merupakan juru bicara Administrasi Anak dan Keluarga dari Departemen Layanan Manusia dan Kesehatan.